Metode pembelajaran yang Mengajar dan Mendidik

Seringkali kita dengar peserta didik, siswa siswi, mahasiswa Indonesia yang memperoleh penghargaan ditingkat internasional, hal ini menunjukkan kemajuan pada tingkat pengajaran pendidikan di Indonesia. Maka keraguan akan kualitas pengajaran kita sudah tidak perlu perlu terlalu menjadi masalah utama.

Namun alangkah mirisnya kita ketika melihat berbagai media yang menyiarkan berita tantang berbagai tindakan pelajar kita yang tidak sesuai dengan nilai-nilai bangsa ini, sebagai contoh terjadinya tawuran antar pelajar, pelajar yang hamil di usia sekolah, pelajar yang melakukan kekerasan seksual dan masih banyak lagi yang selalu menghiasi berbagai media kita.

Berangkat dari berbagai macam permasalahan ini tentunya akan terlihat bahwa disini terjadi sebuah krisis moral bukan lagi krisis ilmu pengetahuan. Maka tentunya dari berbagai permasalahan ini pastinya dunia pendidikan kita yang akan menjadi sorotan utama. Maka dalam hal ini kita akan mulai mencari akar permasalahannya, sesuai dengan teori proses dimana input dan proses akan mempengaruhi outputnya juga.
Dalam dunia pendidikan di Indonesia terjadi suatu pandangan dimana pendidikan dikatakan  berhasil ketika otaknya berhasil dikembangkan sehingga prestasi dalam memaksimalkan otak merupakan prestasi yang memang benar benar membanggakan , sebagai contoh menang dalam olimpiade sains internasional tentunya menjadi cita-cita semua pengajar di Indonesia untuk anak didiknya. Sehingga anak didik cenderung di lupakan dalam pengembangan wataknya.
Padahal pendidikan bukanlah otak saja yang menjadi fokusnya tapi juga watak dari peserta didik yang juga harus bisa di arahkan agar tidak terjadi sebuah krisis moral dimana semua hanya memaksimalkan fungsi otaknya hingga merubah wataknya menjadi tidak lagi berpegang teguh pada nilai-nilai bangsa ini. Hal ini tentunya tidak kita harapkan terjadi pada bangsa ini. Hal ini tentunya tidak kita harapkan terjadi pada bangsa ini maka diperlukan metode peembelajaran yang mengajar dan mendidik.

Metode ini sebenarnya sudah ada, namun seringkali dilupakan oleh para pendidik di Indonesia, pembelajaran yang mengajar maksudnya pembelajaran dalam akademik yang subtansinya diperoleh pemahaman akan akademik tersebut. Sedangkan pembelajaran yang mendidik ialah pembelajaran yang mendidik peserta didik agar wataknya bisa terbentuk sesuai dengan nilai-nilai bangsa ini, maka itu ada pendidikan agama. Pendidikan pancasila dan bimbingan konseling, namun seirring berjalannya waktu subtansi yang diharapkan tersebut mulai hanya mengarah pada pemahaman teori dan tidak penerapan secara  empiric pada teori dan empiric merupakan unsur-unsur yang bisa saling bersinergi dalam mendidik peserta didik sesuai dengan output yang dihasilkan yakni pemmahaman secara teori dan penerapan secara nyata.
Maka dalam pengembangannya agar kurikulum tidak melupakan metode mengajar dan menddidik, agar tercipta generasi yang baik otaknya dan baik wataknya. Hal itu bisa kita lihat di Negara maju seperti jepang dimana nilai bangsa tersebut yang terkenal selalu ditanamkan dengan kepemilikan harga diri yang tinggi sehingga tidak jarang kita lihat banyak pejabat-pejabatnya yang melakukan sebuah kesalahan sedikit langsung mengundurkan diri sebagai bentuk hukuman pada diri sendiri.

Sangat berbeda dengan Negara kita yang selalu ingin mempertahankan kekuasaannya biarpun sudah terbukti bersalah. Namun memang nilai-nilai dari bangsa jepang tidak bisa serta merta kita pakai di Indonesia ini, karena berbagai factor termasuk budaya. Namun Indonesia sudah memiliki ideology pancasila yang juga sebagai sumber filsafat bangsa ini karena di dalamnya telah terkandung nilai luhur bangsa dan cita-cita bangsa Indonesia, maka perlunya pemahaman pada pembelajaran pancasila secara teori dan empirik. Karena keduanya merupakan hal yang tidak bisa di pisahkan.

Pembelajaran yang mengajar dan mendidik hendaknya di perhatikan oleh setiap guru maupun dosen agar tidak memisahkan ilmu itu sendiri dengan moral karena keduanya meemiliki keterkaitan dalam hasil outputnya yang diperoleh. Maka perlunya juga pengembangan watak nilai-nilai bangsa yang sudah terkandung dalam pancasila untuk di terapkan dalam metode pengajaran, agar diperoleh peserta didik yang berkualitas secara pemikiran dan watak yang baik.

Comments

Popular Posts